MAKALAH KESENIAN SUNDA
KREASI SENI TARI JAIPONG
LOGO
Disusun oleh :
Nama : Siapa
NIS : 1817161xxx
Kelas : XXX
SMK NEGERI KONOHA
Jln. Raya Konoha
Negara api
TARI
JAIPONG
Sekelompok masyarakat Suku Sunda sejak ratusan lalu
yang tinggal atau menetap di wilayah sebuah dusun yang terletak di belakang
suku Jawa. Hal tersebut memungkinkan terjadinya proses akulturasi budaya,
dimana suku Sunda menyesuaikan diri dan menerima pola-pola dan aturan-aturan
komunikasi dominan yang ada pada suku Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh gambaran tentang proses akulturasi adat, budaya dan bahasa antara
suku Jawa dengan Sunda di Dusun Grugak Desa Kutasari Kecamatan Cipari Kabupaten
Cilacap. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan
datanya adalah dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis datanya
adalah deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa
adat/tradisi dan kesenian Jawa masih berjalan hingga saat ini di Dusun Grugak,
sedangkan budaya sunda tinggal bahasa yang bertahan bahkan mendominasi
komunikasi sehari-hari masyarakat Dusun Grugak. Menggambarkan adanya upaya
mempertahankan identitas kesukuan masyarakat berlatar belakang Suku Sunda di
Dusun tersebut. Terjadinya Pergeseran nilai budaya Jawa mulai terjadi antara
lain karena faktor kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
mempengaruhi perubahan pola pikir masyarakat Dusun Grugak terutama generasi
mudanya serta semakin meningkatnya pengetahuan agama berkat peran aktif pemuka
agamanya.
Pertunjukan Tari Jaipong merupakan kesenian yang
berasal dari wilayah Pasundan Jawa Barat. Dikarenakan wilayah Kabupaten Cilacap
secara geografis berada di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat, hal
ini membuat Kabupaten Cilacap memiliki dua budaya dan kesenian, yakni kesenian
khas Banyumasan dari Jawa Tengah dan khas Pasundan dari Jawa Barat.
Penari Jaipong dan Grup Gending yang tampil dalam
kesempatan ini berasal dari Grup Gendhing Nyi Arum Sari Eko Budaya, Desa Wisata
Tambaksari, Kecamatan Wanareja Cilacap. Ada setidaknya 50 personel yang terdiri
atas 20 penari, 20 pemain gamelan dan sinden serta 10 pendamping yang datang
langsung ke Alun-Alun Cilacap untuk menghibur masyarakat. Pertunjukkan dibuka
dengan tarian resmi Jaipong, kemudian dilanjutkan dengan Tayuban dengan
mengajak pejabat yang hadir serta masyarakat untuk ikut menari.
Hartati, warga Jalan Wiling, Cilacap yang ikut menari dengan penari Jaipong mengaku senang atas pertunjukkan kesenian seperti ini karena Hartati sendiri juga suka menari. “Saya ikut nari tadi karena saya suka menari. Senang sekali ada acara seperti ini di alun-alun. Bagus,” ujarnya saat ditemui seusai acara.
Sama halnya dengan Subur, warga Jalan Progo, yang datang bersama keluarganya untuk menonton langsung dan ikut menari Tayub dengan penari Jaipong. Pihaknya sebelumnya tidak tahu ternyata Cilacap mempunyai beragam seni budaya baik dari Jawa maupun Sunda. Ia berharap Pemerintah Kabupaten Cilacap terus membantu menumbuhkan kesenian di Kabupaten Cilacap hingga ke tingkat kelurahan dan RW. “Luar biasa, ternyata Cilacap punya beragam kesenian baik Jawa maupun Sunda. Dan ternyata kesenian Sunda tumbuh subur di Cilacap. Semoga Pemerintah Kabupaten Cilacap terus menumbuhkan kesenian-kesenian di Kabupaten Cilacap baik dari kelurahan/desa maupun RW. Selamat Ulang Tahun Cilacap semoga semakin sejahtera. Sejahtera rakyatnya, sejahtera kebudayaannya,” ujar Subur yang ternyata juga menonton pertunjukan Sintren yang digelar malam minggu di Alun-Alun Cilacap.
0 Komentar